Kamis, 29 Desember 2011

Laguna helau - Krakatau Trip

Mengeksplore teluk lampung memang tidak pernah ada habisnya, kali ini saya dan 11 teman lain (dan mereka terpaksa setuju disebut tim #Piknikhore) pergi ke Kalianda dan anak gunung Krakatau pada liburan natal 2011 lalu. Kalianda adalah kota kabupaten lampung selatan, terletak di pesisir teluk lampung sekitar 2 jam perjalanan darat dari Bandar Lampung atau 1 jam dari Bakauheni. Di sana kami menginap di sebuah resort yang konon dikelola oleh pemerintah daerah. Lokasinya memang agak sulit ditemukan, tetapi resort ini sudah cukup banyak dikenal. Lokasinya, dari jalan lintas timur Bandar lampung – Bakauheni, belok ke kanan di Polsek Kalianda dengan papan penunjuk SMK 1 kalianda, dari jalan ini sudah cukup banyak tahu lokasi laguna helau, yang ternyata nama resortnya adalah : “ala – ala”. Lokasi tepatnya ada di koordinatnya : S 5 o 42’ 02.7” E: 105o 33’ 37.6”

Apa istimewanya ? kita menyebutnya ini adalah paket hemat dari kalianda resort (krakatoa-nirwana bakrie) dengan hanya Rp. 850 ribu semalam kita sudah mendapat villa berupa rumah panggung dari kayu, di pinggir pantai dengan 4 kamar tidur double size berikut ruang tamu, ruang makan, dapur dan 2 kamar mandi, cukup lapang untuk 8 – 10 orang. (harga dikonfirmasi sendiri ya di  ….). di laguna helau anda mendapatkan pantai berpasir putih  sebagai halaman depan resort anda. Sayangnya tidak semua spot pantai disini anda boleh mandi, karena arus yang cukup deras. 

#Piknikhore datang di laguna helau pukul 15.00 sore, Bukannya bersantai tim #piknikhore justru memilih main volley…. ! maklum jiwa atlet…hehehehe sebenarnya tim yang menang adalah tim yang sukses service saja, karena skill kami yang …*sigh* membuat bola jarang balik lagi. 

Bukan ke pantai jika tak dapat sunset photo session, dan ini  jadi kegiatan tim #piknikhore selanjutnya yang dilanjutkan dengan berenang di pantai, sekali lagi hati2x arus deras. Konon disaat surut anda bisa berburu kepiting disini.

Malam di Laguna helau kami habiskan dengan melakukan Barbeque, sedikit permainan yang *sigh* ....dan berbagi cerita di sekitar api unggun. Btw anda bisa pesan ikan untuk acara barbeque disini, dan mereka punya spot barbeque diantara batu karang dan pohon bakau yang unforgetable.Jika sudah di Laguna helau jangan lupa membeli paket perjalanan ke krakatau.


Pagi hari tim #Piknikhore bertolak menuju dermaga canti yang ditempuh sekitar 1 jam dari tempat kami menginap untuk melanjutkan perjalanan ke anak Gunung Krakatau dengan menggunakan kapal berkapasitas sekitar 15 orang. Perjalanan laut 3 jam akan jadi siksaan bagi orang yang suka mabuk laut, dimana 1 jam perjalanan sebelum sampai ke anak Gunung Krakatau, kapal akan diguncang cukup keras oleh ombak Samudra Hindia.

Di saat kita ke Krakatau, status anak Gunung Krakatau saat itu adalah Siaga (level II) Gunung masih terlihat mengeluarkan asap putih. Walau begitu, gunung masih cukup aman dikunjungi dalam radius lebih dari 2 km dari puncak Krakatau.  Krakatau sendiri setelah meletus tahun 1883, kehilangan 60%  “badannya” dan menyisahkan beberapa pulau vulkanik dan anak gunung. Salah satunya yang paling aktif adalah yang di Pulau Rakata yang kita kunjungi.  Cagar alam Krakatau ini seperti sebuah laboratorum raksasa tentang bagaimana alam bertahan pada bencana gunung berapi yang suatu saat nanti akan saya ceritakan.

Tiba di Pulau Rakata ini, anda akan disambut pantai berpasir hitam, disekeliling pulau terlihat sisa muntahan material letusan yang menjorok ke lautan. Biaya masuk cagar alam ini sekitar Rp.200 ribu per rombongan, dan anda akan ditemani guide. Guide ini sangat dibutuhkan, untuk keselamatan, mengingat yang anda naiki seperti sebuah tumpukan pasir. Tracking di gunung berapi yang baru melertus dan cukup aktif ini sangat menarik, di jalur awal anda akan disambut hutan cemara dan makin ke puncak yang ada hanya lautan pasir hitam. Berjalan mendaki lautan pasir  ini sangat menguras energy, dan perhatikan langkah anda. Yang pasti ada suguhan pemandangan indah dari puncak Krakatau.

Dan sebagai penutup trip kami minggu ini, tim #piknikhore bersnorkling di Pulau Sebuku Kecil. Dalam perjalanan pulang ke dermaga canti, jangan lewatkan spot-spot snorkeling yang menarik yang ada di teluk lampung antara lain lagoan cabe, pulau umang, dan pulau sebuku kecil. Selamat mencoba trip alur kami.

Minggu, 04 Desember 2011

Permata yang belum terasah bernama Teluk Kiluan

Sudah lama di Lampung tapi tak tahu Kiluan dimana? ….Wajar, Kiluan bisa dikatakan sebagai surga tersembunyi, sebuah teluk di deretan pantai barat daya lampung dan berhadapan dengan Samudera Hindia ini ternyata memang juga banyak tidak diketahui masyarakat bahkan masyarakat  yang tinggal sekitar 5-10 km di daerah itu. Padahal teluk itu  dijadikan tujuan utama wisata lampung. Minimnya arah petunjukkesana ditambah jalan rusak dan bahkan sebagian malah tidak berasapal melengkapi keyakinan kami lokasi ini tidak pernah diurus pemerintah.

Sebetulnya banyak legenda yang bercerita tentang Kiluan, Salah satunya adalah kisah Raden mas Arya. Legenda berawal saat era mulai runtuhnya Kerajaan Majapahit dan Islam masuk Indonesia. Di kawasan yang awalnya umbul atau perlambangan masyarakat Pekon Bawang, dikenal seorang pendatang yang sangat tinggi kesaktiannya. Raden mas Arya ini berasal dari daerah Banten atau Malaka. Karena kesaktiannya yang belum terkalahkan, dia bisa tahu kapan ajalnya akan tiba. 

Suatu hari Raden Mas Arya ditantang tanding oleh seorang warga setempat. Sang penantang ini adalah seorang guru silat dari Kota Agung, Tanggamus. Karena tahu ajalnya akan tiba ditangan Sang Penantangnya, Raden Mas Arya meminta dimakamkan di suatu pulau yang ditunjuknya. Karena itu pulau tempat dimakamkannya Raden Mas Arya dinamakan dengan Kiluan ( bahasa lampung ) yang artinya adalah meminta. Legenda ini dikuatkan dengan adanya semacam tumpukan batu ( mirip makam ) di puncak ketinggian Pulau Kiluan.

Tips : Teluk Kiluan berada di 103’40’ BT till 105’50’ BT and 03’45’ LS till 06’45’ ditempuh 3-4 jam perjalanan darat dari Bandar Lampung dengan mengambil jalur lempasing - Padang cermin. Kiluan berada ujung batas Kabupaten Tanggamus, dan jika menemukan orang yang tahu kiluan, coba cari Desa Bawa yang merupakan desa terakhir Kabupaten Pesawaran, sebelum memasuki Kabupaten Tenggamus (mungkin karena terletak diperbatasan makanya tidak diurus).

Di sepanjang perjalanan anda akan di suguhi deretan pantai teluk lampung berbackground perbukitan hingga sawah,yang pantas untuk jadi obyek foto anda.

Tips : Jika sampai di desa bawang pastikan jalur kiluan anda bisa dilewati mobil, karena masalah jalur Desa Bawang – Kiluan sering kali rusak hingga hilangnya jembatan akibat terbawa banjir bandang.jika tidak bisa dilewati parker saja mobil anda di salah satu warga disana, lalu lanjutkan perjalaan dengan ojek sekitar Rp. 100 ribu.
Selepas Desa bawang anda akan sampai desa nelayan diteluk kiluan, sementara tempat wisatanya sendiri sekitar 5 menit perjalanan perahu dari desa nelayan itu. Anda akan sampai pada surga tersembunyi itu.
Jika anda menginap di pulau kiluan, sebagian menyebut pulau kelapa, anda akan mendapatkan 2 jenis pantai berbeda, pantai berpasir pantai dengan arus pantai yang tenang dan satu pantai lagi adalah pantai berkarang dengan ombak besar Samudra Hindia.

Anda bisa bersnorkling di sisi pantai pasir putih, dan tak perlu jauh untuk mendapatkan spot snorkeling dengan terumbu karang  dan ikan berwarna cantik. Di pantai berkarang anda bisa mendaki bukit karang. Bosan dengan pantai, tracking saja ke dalam hutan di pulau itu. Dan serunya lagi kita bisa melihat view sunset dan sunrise.
Belum afdol juga jika belum ketemu lumba-lumba Kiluan, konon lumba-lumba ini dulu mendatangi Teluk Kiluan dekat dengan pantai, tapi beberapa pola penangkapan ikan dengan peledak, membuat lumba-lumba ini menjauhi pantai. Tapi untung pariwisata atraklsi lumba-lumba menyadarkan masyarakat untk tidak mengusik lumba- lumba. Konon juga disana kita melihat Penyu Hijau (Chelonia Mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate) yang bertelur tapi sayangnya saya tidak menemukannya.

 
Tapi jangan pernah harapkan fasilitas bagus disana, Penginapan disana fasilitasnya pun minimalis,  lebih seru jika anda berkemah di pantai. Pasokan air tawar ydi daerah itu sangat terbatas, sanitasi  juga minimalis, dan pasokan listrik yang hanya beberapa jama saja sehari. Menginap disana walau fasilitasnya minimalis tetap membawa sensasi tersendiri, apalagi jika itu pas bulan purnama. sensasi lainnya, Tiap pagi hari anda akan dibangunkan oleh kicauan burung
Mau snorkling ? saya tidak ingat apakah ada, waktu itu aku membawa sendiri perlengkapan snorkeling sendiri. Tapi ada persewaaan pelampung disana.

Berburu lumba-lumba akan jadi siksaan sendiri bagi orangyang suka mabuk laut, dengan perahu kecil kita akan diajak menembus ombak besar Samudra Hindia. Untuk beberapa kondisi apalagi saat musim sedang buruk sangat dimungkinkan anda tidak menemukan laumba-lumba. 
Jika anda ingin berwisata pantai dengan fasilitas bagus seperti yang di Bali, upakan kiluan disana hanya tempat anda yang ingin suguhan petualangan.