Rabu, 03 Agustus 2011

Pengalaman Pertama Menyelam

Menyelam suatu kegiatan yang tak pernah tebersit dalam pikiranku sebelum 3 tahun yang lalu, bukan karena tidak tertarik, tapi karena kemampuanku dalam berenang dan aku cukup payah dalam mempelajari suatu mempelajari cabang fisik. Lalu ketika keajaiban dating dengan tiba – tiba aku bisa berenang, maka setahun terakhir ini aku pun melakukan searching untuk menjajaki olahraga menyelam. Hasil searching menemukan 2 kendala utama dalam melakukan kegiatan ini selain biaya mahal, dan diperlukan lebih banyak waktu dari yang aku miliki (baca: cuti). apalagi aku harus menemui 2 manager untuk mendapat libur 1 hari. (loh kok curhat?). Singkat kata seorang teman memberikan informasi untuk melakukan kegiatan penyelaman di sea world ancol ! Murah dan tak butuh waktu banyak tuk melakukannya.
Petujuk ini kemudian membawaku ke suatu majalah divemag yang punya program fun dive di kolam utama sea world. Berbekal Rp. 400 ribu kita sudah bisa diving di kolam utama sea world berikut instruktur, tiket masuk sea rold dan juga sewa seperangkat alat selam(dibayar tunai …loh?). Kita bisa melakukan diving hingga habisnya tabung oksigen.
Mahal? Iya jika kalian tidak tertarik dengan olehraga ini, tetapi harga ini sangat murah jika kalian memang ingin mendalami olahraga ini. Mengapa? Kolam utama Sea world, memiliki kedalaman 6 – 10 meter dengan suasana mirip kondisi lautan, cocok sekali untuk pemula. Belum lagi anda akan mendapatkan pengelaman menyelam bersama ikan - ikan berukuran besar, yang bagi pemula bisa menimbulkan kepanikan tersendiri, sehingga ini akan jadi test case yang sangat bernilai.
Singkat kata aku akhirnya melakukan kegiatan penyelamanku yang pertama Sea world pada 30 juli lalu. Tantangan pertama dalam olahraga menyelam adalah : (hehehehehe) memakai wet suit, terlebih jika anda memiliki lekuk tubuh eksotik seperti saya, membuatku sampai perlu gegoleran di ruang gantinya untuk bisa masuk kedalam wet suit. Tantangan kedua adalah membiasakan diri berenang dengan menggunakan wet suit, gak susah bahkan cenderung membuatmu lebih mudah bergerak di dalam air.
Pelajaran selanjutnya adalah berkenalan dengan ikan - ikan di kolam kecil. Iya tahu, aku kelihatan norak  dengan mengejar ikan-ikan karang, ikan manta, dan (mungkin) kerapu…. Sssst ada 1 ikan mati saat aku masuk kolam itu. Tapi kegiatan ku menjadi predator utama di kolam itu langsung berhenti ketika muncul instruktur kami. Dia melempar ikan ke kolam dan ikan - ikan yang kukejar tadi terlihat berebut mengoyak ikan yang baru dimasukkan …. Ternyata ikan2x itu adalah ikan karnivora!, dan belum selesai “melongo” beberapa ekor ikan berusaha untuk menyambar jariku, nyali langsung menciut ketika instrukturnya memberikan informasi bahwa ikan - ikan di kolam utama jauh lebih besar dari pada disini …OO
But the show must go on, Pelajaran berikutnya adalah berkenalan dengan alat - alat untuk menyelam. Yang unik adalah dimana kita harus membawa beban 1/10 dari berat badan agar aku bisa tenggelam (iya aku tahu kalo itu berat). Pada sesi ini aku juga baru tahu bahwa tabung oksigen selam memiliki tombol agar kita bisa segera mengapung, dan bla…bla…bla yang saya takut salah ceirtanya, dan membuat kalian tersesat.
Pelajaran berikutnya adalah belajar teknik menyelam, dimana seperti halnya snorkeling semua pernafasan dilakukan melalui mulut. Jika kita masih bernafas dengan menggunakan hidung, akan membuat google kita menjadi berembun dan itu fatal jika terjadi dalam air. Bernafas dengan mulut akan mudah jika kalian terbiasa berenang dengan benar atau setidaknya dah terbiasa snorkeling. Suplai udara yang masuk ke mulut berasal suatu (apa ya namanya?) yang pokoknya harus kita gigit, apapun yang terjadi jangan pernah melepas gigitan ini sepanik apapun karena itu fatal.
Yang utama dalam pelajaran menyelam adalah mengatasi telinga yang sakit, dimana perbedaan tekanan secara tiba - tiba karena kedalaman air akan membuat telinga menjadi sakit. Ada beberapa teknik dalam mengatasi ini antara lain :
1. Tutup hidung, lalu semburkan udara kuat2x
2. Telan ludah
3. Gesek-gesek gigi geraham

Dan sedikit pemanasan dikolam kecil, sedari menunggu instruktur tersebut turun lebih dulu untuk memberi makan ikan di kolam utama. lalu masuklah kita ke kolam utama. Perasaan pertama turun ke air adalah fantastis….serasa pengen teriak kegirangan…..lalu kita turun di suatu spot didepan kaca. Awal melihat kaca tersebut tak terlihat apa dibalik kaca itu. Setelah terbiasa, ternyata ada banyak orang di balik kaca itu yang menontonku, yang kemudian diikut blitz dari kamera…wow serasa selebritis.
Perasaan sok selebritisku ini rupanya hanya berlangsung sesaat, ketika gangguan sakit telinga menyerang, cara pertama kulakukan gak berhasil, cara kedua dan cara ketiga ternyata belum mampu menghilangkan rasa sakit di telingaku, serangan kepanikan mendadak muncul. Belum bisa mengatasi kepanikan mendadak muncul ikan manta berukuran besar mendekatiku, entah kenapa, ikan itu seperti anjing yang mengendus-endus badanku. Saking besarnya siripnya rasanya hampir menelan semua badanku. Aku terus mundur kebelakang berusaha menghindar hingga terpojok ke karang tapi manta itu terus “meyerangku”. Telinga sakit, ditambah “serangan” manta malah membuat kepanikan berlipat lipat ditambah lampu blitz yang makin banyak saja mengabadikan kejadian konyol ini.
Kulihat instrukturku memberikan tanda untuk tenang, dan aku pun berhenti meronta, mencoba merasakan “ciuman” manta ke badanku … baru nyadar ikan ini lucu juga …. Rasa takut hilang seiring dengan hilangnya sakit di telinga. Lalu saat kepanikanku pergi, ikan manta itu pun juga berlalu, ternyata mahkluk di sea world punya cara sendiri untuk menyapa dan menenangkan para diver baru hehehehehe.
Setelah benar – benar bisa mengendalikan keadaan aku pun lanjut menjelajah di bagian sisi lain aquarium,tepatnya bagian terowongan bawah air. Dari dalam terowongan itu kulihat orang-orang yang melambai-lambaikan tangannya kearahku, dan seharusnya kalihan lihat face mereka saat aku melambaikan tangan balik ……lalu blitz Dari kamera dimana2x dan akupun bagaikan selebritis Hollywood yang melewati para fansnya. Setelah agak lama barulah aku berfikir jangan-jangan mereka menganggapku bukan sebagai selebritis tetapi sebagai spesies baru yang perlu dilestarikan nah loh…?
Dalam menyelam sepertinya kita tidak perlu terlalu banyak bergerak, karena selain kita menjadi cepat capek, oksigen banyak terpakai, dan kita jadi tidak bisa menikmati pemadangan bawah air secara nyaman. Dan itu adalah kesalahan yang kulakukan, aku terus bergerak kesana kemari menjamah semua penghuni aquarium. Rasanya unik menyentuh kulit ikan – ikan itu, untuk informasi semua penghuni kolam utama sea world ini aman disentuh kecuali bagian mulutnya tapi jangan lakukan ini saat menyelam di laut lepas ya. Ikan pari punya sengat di ekornya dan itu bisa membunuh loh
Walau aman disentuh aku tetap takut menyentuh Hiu, dan sebuah kerapu raksasa yang sekilas mirip ikan purba. Walau hiu di kolam utama terlihat “baik hati” tetap saja aku ketakuan ketika 2 kali hampir tertabrak ikan ini. Pertama saat dia memang sepertinya sengaja menabrakku dari belakang, dan yang kedua saat dia berenang tepat dibawah badanku, sehingga aku terkena siripnya, walau dia gak galak tetap aja ngeri.
Satu lagi ikan yang mengerikan adalah Kerapu raksasa, dia diam bersembunyi dibalik puing, sempat berfikir untuk menyentuhnya tapi karena dianya diem aja, makanya jadi takut nyolek
Permainan yang seru selanjutnya adalah menjadikan penyu sebagai “kendaraan” untuk mengelilingi seluruh aquarium. Penyu ini unik dia selalu berusaha mendekati kita dan memberikan “sentuhan” disaat kita tidak melihat, tetapi jika berusaha memegang mereka, penyu2x ini berenang secepat kilat menghindar. Yang unik, ketika aku memutuskan untuk menyudahi kegiatan penyelaman hari itu, Penyu putih besar itu malah mengikutiku hingga masuk kedalam kolam kecil.  Dia pergi menjauh lagi setelah berusaha kutangkap tapi kembali muncul saat aku mulai melepas peralatan menyelamku, persis disebelahku seperti ingin aku mengejarnya lagi.
Bagi pemula, “panic attack” saat menyelam selain karena telinga sakit, dan bertemu ikan gede, juga karena mulut kering hingga tak bisa lagi menelan ludah. Bahkan saking keringnya saat menelan ludah malah membuatmu ingin muntah, tapi apapun yang terjadi jangan lepaskan tabung nafasmu.
Intinya Pengalaman pertama diving itu membuat anda ketagihan untuk melakukannya lagi! Bahkan sampai aku menulis tulisan ini, rasa senangnya masih bisa membuatku lompat-lompat seperti anak kecil. Jadi tak sabar menunggu pengalaman menyelam berikutnya.