Ilustrasi Lokasi Teluk Lampung |
Sayangnya, saya hanya mendapat informasi yang minim tentang tempat-tempat terbaik di Teluk Lampung. Tetapi, itu bukan alasan untuk mensyurutkan langkah saya menikmati indahnya bawah laut Teluk Lampung dengan bersnorkeling. Lalu, petualangan pencarian spot-spot snorkeling di teluk ini saya mulai sekitar 2 tahun yang lalu.
Pantai Mutun |
Saya baru menjumpai terumbu
karang di Pulau Tangkil, sekitar 5-10 menit menyeberang dari Pantai Mutun. Sayangnya
lalu lalang perahu wisata, Jet ski, banana boat, dan lain-lain dari Pantai
Mutun, membuat saya tak bisa aman menikmati snorkeling.
Pemandangan terumbu karang saya yang pertama memberikan kesan takjub, sekaligus
miris. Ada banyak ikan – ikan lucu yang saya lihat disini, tetapi dalam kondisi
habitat yang mengkhawatirkan. Saya menemui terumbu karang yang rusak, dan menjumpai beberapa ikan kecil yang
tinggal di dalam sampah plastik yang tenggelam.
Perjalanan dilanjutkan
ke Pantai Ringgung, lokasi pantai ini
agak tersembunyi, sekitar 2 km dari jalan utama penghubung kota Bandar Lampung –
Padang cermin. Pantai yang berhadapan persis dengan perbukitan ini ternyata penuh
dengan aktivitas para nelayan & keramba ikan, sehingga kami tak menjumpai spot snorkeling. Perjalanan dilanjutkan
ke Pantai klara, Pantai ini berada persis di pinggir jalan utama penghubung Bandar
Lampung – Padang cermin. Di pantai ini masih banyak dijumpai berbagai jenis ikan,
sayangnya jenis pantai tak berterumbu karang. Baru – baru ini saya
baru tahu bahwa Pantai Ringgung &
Klara hanyalah pintu masuk ke Pulau Tegal, Kelagian & Pahawang salah satu spot snorkeling terbaik di Teluk Lampung,
dan ini akan jadi target perjalanan saya berikutnya.
Sebuah homestay di Kiluan |
Spot snorkeling terbaik di tempat ini ada di salah satu “halaman depan” sebuah homestay di seberang Pulau kelapa, sekitar 5 menit berperahu dari Teluk Kiluan. Lokasi spot snorkeling ini tak jauh dari pantai, dengan berbagai jenis ikan hias yang menarik dan juga banyak dijumpai bintang laut berwarna biru. Hati-hati, karena posisi terumbu karang yang dangkal, ombak laut akan dengan mudah menghempaskan kita menabrak terumbu karang. Bukan hanya badan yang tergores karang, tetapi terumbu karang akan juga mengalami kerusakan.Spot snorkeling Di Pulau Kelapa, Teluk Kiluan juga berada di dekat bibir pantai. Karena dekat ke pantai, itu, ada banyak orang-orang yang tidak begitu mahir bersnorkeling tanpa sengaja menginjaknya. Saya tidak menjumpai tempat persewaan alat snorkeling di sekitar tempat itu, membuat para wisatawan bersnorkling ala kadarnya. Hal ini membuat saya khawatir kelangsungan hidup terumbu karang di teluk ini.
Lumba-lumba Teluk Kiluan |
Selepas mengunjungi sisi timur Teluk Lampung, Di lain waktu saya sisihkan waktu untuk mencari spot snorkeling di sisi barat Teluk Lampung tepatnya di Kabupaten Lampung Selatan. Sama seperti perjalanan sebelumnya saya mulai dengan mengunjungi pantai –pantai wisata favorit di kawasan itu, seperti: Pasir putih, Laguna helau, & Kalianda resort. Sama seperti di Pantai Mutun, Ringgung, & Klara, pantai-pantai ini merupakan jenis pantai landai berpasir yang tak berterumbu karang. Saya masih harus mengeluarkan kocek untuk menyewa perahu ke pulau-pulau di tengah teluk untuk mendapat spot snorkeling.
Atas dasar informasi itu, maka saya kembali menyusun rencana untuk berburu spot snorkeling melalui jalur laut. Pucuk dicinta ulam pun tiba, saya pun menjumpai sebuah group di dunia maya yang berfikiran sama seperti saya untuk menjelajahi teluk Lampung melalui jalur laut.
Mengambil titik awal
di Dermaga Canti Kalianda Lampung Selatan, kami menyewa perahu nelayan selama 2
hari. Tujuan awal perjalanan kami adalah lokasi di barat daya, di Teluk Kiluan,
berlanjut ke Pantai jarang gigi dan Pulau Legundi. Dari Pulau Legundi kita
melintasi teluk lampung yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia menuju
anak Gunung Krakatau, dan dalam perjalanan kembali ke
Dermaga Canti kita akan mampir ke, Pulau Umang-umang (Pulau Sebesi), dan Pulau Sebuku
kecil.
Tapi rencana-tinggal
rencana, kami salah memilih hari, Bulan Desember adalah waktu yang buruk untuk menggunakan
jalur laut. Ombak yang tinggi mengagalkan kami mencapai Pulau Legundi, Jarang
gigi, & Kiluan. Akhirnya perahu kami berbalik arah tujuan, ke Pulau sebuku
kecil.
Pulau Sebuku kecil sebenarnya hanya berjarak sekitar 1 jam perjalanan dari Dermaga Canti,
Kalianda. Pulau kecil tak berpenghuni ini sebenarnya punya laut sangat
jernih, dan konon kita bisa menemukan ikan kakap merah disini. Sayangnya banyaknya
jumlah orang yang bersnorkling di sini
mengaduk pasir laut, dan membuat jarak pandang dalam air menjadi buruk. Perlu
waktu 30 menit bagi saya untuk menemukan spot
snorkling menarik, yaitu di sebelah timur pulau mendekati hutan bakau. Di
titik ini saya menemukan 3 anemon dengan banyak ikan badut berukuran
kecil.
Berlatar Pulau Sebuku Kecil |
Setelah lebih dari 1
jam bersnorkling, tujuan kami
selanjutnya adalah Pulau Sebesi, sekitar 30 menit perjalanan dari Pulau Sebuku Kecil.
Pulau yang awalnya adalah perkebunan kelapa ini sekarang berangsur menjadi pulau wisata. Suatu langkah yang bagus mengingat Pulau Sebesi dikelilingi spot-spot snorkeling, diving, memancing
dan Gunung Krakatau yang potensial mendatangkan wisatawan.
Pulau Umang-umang |
Perjalanan kami teruskan menuju Krakatau. Perjalanan Pulau Sebesi –
Karakatau bukan hal yang mudah, ombak besar selat sunda sukses mengocok-ocok
kami selama 2 jam. Untungnya mabuk laut kami langsung hilang saat menjejakkan kaki di
pantai pulau anak Gunung Krakatau. Berbeda dengan pantai di kawasan Teluk Lampung
yang punya pantai berpasir putih, Pantai disini berpasir hitam. Hal ini terjadi
karena pulau-pulau di sekitar Krakatau adalah pulau vulkanik, pulau yang
dibentuk oleh letusan berapi. Letusan Krakatau tahun 1883, membentuk 3 pulau
Pulau Rakata (tempat induk Krakatau), P. anak Gungung Krakatau, P. Panjang, dan
P. Rakata besar.
Dari ke empat pulau
ini, kami mencoba spot snorkeling di Pulau
Rakata. Spot ini dikenal dengan nama lagoan cabe, dan merupakan spot snorkeling paling juara dalam pencarian saya selama ini. Di lokasi ini ditemukan
lebih banyak ikan hias & jenis terumbu karang, bahkan untuk pertama kalinya
saya berjumpa penyu dan ular laut liar di alam bebas.
Lagoan cabe |
Tertarik mengikut
jejak kami? Saran saya cuma satu : harus anti mabuk, baik jalur darat maupun
jalur lautnya.