Apakah sudah bosan mendengar ceritaku tentang teluk lampung? …… kalau saya sudah bosan dengan perjalanan daratnya, khususnya dengan segala jalan rusak berikut dengan pengguna jalannya yang …. *sigh ….. Hingga suatu saat ada tawaran dari seseorang di Kaskus untuk menjelajah teluk lampung dari jalur laut. Mengambil titik awal di Dermaga Canti Kalianda Lampung Selatan, kami akan berlayar (eh kapal kami gak punya layar) mengunjungi 6 lokasi dalam waktu 2 hari. Tujuan awal perjalanan kami adalah lokasi di barat daya, untuk berburu lumba-lumba di Teluk Kiluan, Pantai jarang gigi dan Pulau Legundi. Dari Pulau Legundi kita melintasi teluk lampung yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia menuju anak Gunung Krakatau untuk melewatkan pergantian tahun disana. Di hari terakhir kita akan mengunjungi spot-spot snorkeling yaitu di Lagoon cabe (Pulau Rakata) , Pulau umang (P. sebesi), dan Pulau Sebuku kecil.
Snorkling dalam cuaca buruk |
Teluk lampung adalah bagian dari selat sunda, yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Walau ombak Samudera Hindia dan Selat Sunda terkenal dengan keganasannya, bayanganku arus perairan di teluk lampung itu tenang karena terlingkupi daratan sumatera, lihat saja pantai pasir putih, pantai mutun, dan pantai-pantai lain di teluk semangka, teluk ratai yang semuanya punya pantai landai berarus sangat tenang…..ternyata saya salah besar
Menuju sebuku kecil |
Bersama 70 orang, kami sampai di Dermaga Canti pada subuh pada Sabtu 31 Desember 2011. Di dermaga Canti, kami sudah disambut cuaca hujan dengan angin kencang. Melihat ombak laut yang kurang bersahabat membuat rencana awal kami ke barat daya jadi gagal, dimana ketiga lokasi yang kami tuju punya ombak yang lebih ganas lagi karena berbatasan langsung dengan samudra hindia. Tujuan kemudian beralih ke pulau terdekat yaitu Pulau sebuku kecil, lokasi pulau kosong ini hanya sekitar 1 jam dari dermaga canti, tujuan utama kami di pulau kosong dan memiliki titik koordinat S : 5O 52’ 52.3”, E : 105O 32’ 18.3” ini adalah bersnorkling.
Spot snorkling di sebuku kecil |
Tips hindari bersnorkling berombongan di sebuku kecil, selain pasir pantainya bisa mengurangi jarak pandang, sangat sedikit ikan yang mau mendekat. Di sebuku kecil ini memang harus pintar-pintar mencari lokasi untuk menemukan titik spot snorkeling yang menarik. Walau airnya jernih mayoritas terumbu karang disini memang sudah dalam kondisi rusak. Konon walau terumbu karangnya kurang begitu bagus, tetapi kita bisa menemukan kakap merah berukuran besar disni (saying kami tidak menemukannya). Perlu waktu 30 menit bagi saya untuk menemukan titik spot menarik, yaitu disebelah timur pulau mendekati bakau. Di titik ini saya menemukan 3 anemon dengan banyak ikan badut (si nemo) berukuran kecil.
Desa wisata Pulau Sebesi |
Setelah lebih dari 1 jam bersnorkling, tujuan kami selanjutnya adalah Pulau Sebesi sekitar 30 menit perjalanan dari Pulau sebuku kecil untuk makan pagi, dengan menu andalan kami : Mie instant telor….hehehehe. Pulau yang awalnya adalah perkebunan kelapa ini awalnya ditinggali oleh buruh perkebunan kelapa ini sekarang berangsur menjadi pulau wisata dengan berdirinya desa wisata. Suatu langkah yang bagus mengingat P. sebesi dikelilingi spot-spot snorkeling, diving, memancing dan Krakatau yang potensial mendatangkan wisatawan.
Pulau Umang-umang |
Sekitar 10 menit perjalanan dari Pulau Sebesi kita menuju Pulau Umang-umang untuk bersnorkling lagi. Lagi-lagi kami melihat banyaknya pecahan terumbu karang, indikasi belum pulihnya usaha konservasi terumbu karang disini. Karena banyaknya pecahan karang, jadi berhati-hati jika menjejakkan kaki ke pantai yang juga dipenuhi karang tajam. Di banding Pulau Sebuku Kecil, spot snorkeling di Pulau Umang- umang lebih luas lagi, dengan ragam ikan lebih banyak lagi. Bosan bersnorkling? jelajahi saja Pulau Umang – umamng, walau tidak begitu luas tapi pulau ini punya 2 jenis pantai, landai berpasir dan berkarang.
Ada pemandangan ironis, walau ada larangan menambang batu karang disini tapi bangunan penahan ombak di Pulau Sebesi justru dibuat dari karang, dan kami juga menemukan villa yang menghadap Pulau Umang-umang dengan halaman yang dihiasipecahan terumbu karang duh!
Ada pemandangan ironis, walau ada larangan menambang batu karang disini tapi bangunan penahan ombak di Pulau Sebesi justru dibuat dari karang, dan kami juga menemukan villa yang menghadap Pulau Umang-umang dengan halaman yang dihiasipecahan terumbu karang duh!
Selepas Umang – umang, ombak besar lagi-lagi menahan kami pergi ke gunung Krakatau. Ombak besar menghempaskan perahu kecil kami, & menyurutkan nyali. Spontan kami berbalik arah kembali ke Pulau sebesi, dan melewatkan pergantian tahun baru di depan Villa milik orang asing dengan view pulau umang yang cantik.
Pantai di anak Gunung Krakatau Terselimuti Kabut |
Pagi hari, akhirnya kami berhasil juga sampai ke anak Gunung Krakatau, walau selama 2 jam perjalanan diguncang-guncang ombak besar. Sepertinya kami harus memberikan award kepada orang-orang yang tidak mabuk diguncang ombak seperti itu. Sakitnya perjalanan terbayar lunas ketika menjejakkan kaki di pantai pulau anak Gunung Krakatau. Berbeda dengan pantai di kawasan teluk lampung, Pantai disini berpasir hitam, karena ini memang pulau vulkanik, pulau yang dibentuk oleh letusan berapi. Letusan Krakatau tahun 1883, membentuk 3 pulau Pulau Rakata (tempat induk Krakatau), P. anak Gungung Krakatau, P. Panjang, dan P. Rakata besar. Dari ke empat pulau ini anak gunung Krakatau yang masih aktif, bahkan masih berstatus waspada (level 2) saat kita tiba disana.
Menjejak Krakatau |
Naik ke atas anak gunung Krakatau adalah perjuangan tersendiri, walau ketinggiannya puncak pertama (titik aman yang diperbolehkan dikunjungi) hanya sekitar 300 – 500 meter saja, tetapi berjalan mendaki bukit pasir adalah perjuangan. Terlebih saat kita naik cuaca dalam kondisi hujan. Tetapi beratnya medan terbayar dengan keindahan puncak Krakatau. Tips : perhatikan arah angin, jangan sampai anda di posisi arah angin, dimana belerang yang masih dikeluarkan anak gunung Krakatau bisa berakibat fatal.
Jika berkunjung ke Krakatau, maka hukumnya wajib untuk mengunjungi spot snorkeling dan diving di pulau rakata, spot yang dikenal dengan nama lagoon cabe, adalah juara spot snorkeling kita dalam perjalanan ini. Di lokasi ini ditemukan lebih banyak ikan hias & jenis terumbu karang, di spot ini saya cukup beruntung bertemu dengan penyu, ini adalah perjumpaan saya pertama sepanjang sejarah saya main di pantai. Berbeda dengan spot2x snorkeling lain di teluk lampung, karena terbentuk dari gunung berapi dasar lautnya berwarna kehitaman didominasi bebatuan, sehingga lebih jernih. Spot snorkeling ini terdapat palung yang tidak terlihat dasarnya, cukup membuat ngeri bagi para pemula. Belum lagi suasana Pulau Rakata dilingkupi hutan lebat, seakan menyimpan misteri tragedy besar memberikan atmosphere yang berbeda. Konon jika diving anda bisa melihat kawah Krakatau purba yang sesekali mengeluarkan gelembung udara.
Tertarik mengikut jejak kami? Saran saya cuma satu : Perhatikan CUACA.